Oleh; devi ambar sari Menatap beda matamu yang sempit namun penuh Tanya ???.... Aku tertegun apa yang harus menyaingi, Di satu sisi ku ingin selalu dan untukmu, hanya… Di dua sisi yang lain ku harus menjaga hati menyorot kepada ku… Sungguh ku hanya akan untukmu seorang! Hanya saja dirku sekarang tak menau proses mana yang di awali Aku tak inginkan reda meledak sebab kecewa Aku tak ingin semua terhenti sebab sia-sia… Yang ku ingin semua tetap berjalan sama dan baiik-baik saja. Adalah kau fahami… Ku ingin merekat dengan MU, tanpa goresan sedikitpun. Tanpa ku tinggalkan bekas sejarah angin itu Inginku semua mengalir tenang Tenang…seperti alam yang hanya berisik oleh bisikan angina Berbicara karena senggolan lempeng dasar tanah bumi Dan hanya beradu dendang oleh reaksi makhluk Ku mengungkiri prasa yang ku tak sanggup mengungkap… Meluapkan kisi kesah isi dalam renta serasikan.. Membuktikan.. Ku paparkan.. Bahwa…! Sesungguhnya..! Sang
bila politik hitam, bila pemerintah negara mulai berbelok dari jalan koridornya ,bila mahasiswa kehilangan idealisnya. maka puisi dan esai akan membenahi dan membersihkannya.