Langsung ke konten utama

Postingan

Politik Identitas, Demokrasi, dan Mayoritarianisme

Politik identitas adalah fenomena yang semakin sering terjadi dalam konteks kehidupan politik modern. Istilah ini merujuk pada suatu pola perilaku politik yang muncul dari kategori identitas sosial tertentu, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, dan sebagainya. Dalam perspektif sosi ologi modern, politik identitas dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon individu atau kelompok terhadap ketidakadilan yang mereka alami. Namun, dalam konteks sistem demokrasi, politik identitas juga dapat menjadi sebuah tantangan. Hal ini terkait dengan adanya perdebatan mengenai apakah politik identitas dapat menjadi penghalang dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan merata. Sebagai contoh, kelompok minoritas seringkali merasa bahwa kepentingan mereka tidak diwakili dalam sistem politik yang didominasi oleh mayoritas. Hal ini dapat memicu timbulnya gerakan-gerakan politik yang didasarkan pada identitas sosial tertentu. Namun, kritik terhadap sistem demokrasi ti
Postingan terbaru

Investigasi Rasio & Gerbang Penghantar Filsafat Moderen

"Tidakkah yang paling berat itu adalah ini: merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan? Mempertontonkan ketololan untuk mencemooh kebijaksanaan kita sendiri?" - Friedrich Nietzsche Filsafat adalah suatu dialektika pikiran yang pada titik tertentu tidak dapat dibendung atau di batasi, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bermula dari aktivitas berpikir. Francis Bacon sang cahaya Renaisans mengatakan bahwa, tiga macam akal manusia yakni ingatan, imajinasi, dan pikiran. Daya ingat menciptakan rancangan sejarah, daya imajinasi melahirkan puisi dan expektasi, dan daya berpikir menghasilkan filsafat. Artinya esensi filsafat adalah berpikir, meski tak semua aktivitas berpikir dapat disebut berfilsafat. Berpikir dalam filsafat mempunyai ciri-ciri khusus sistematis, universal, dan radikal. Berfilsafat adalah aktivitas berpikir yang bertahap, tidak secara menohok demi meraih suatu kesan narsistik intelektual karbitan atau kesimpulan yang mutlak, berfilsafat tentu tidak dalam rangka me

Etika Mayoritas Dalam bingkai Pluralisme

Oleh: Rohimin Indonesia telah memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan pluralisme dan respek pada keberagaman religius.   “Barack Obama”

Opak ke-53 Tribakti, Panitia Mengeluh Kewalahan Hadapi Mahasiswa Baru

Gambar di Ambil Oleh Rudi KPI.Tribakt i- Badan Eksekutif Mahasiswa Institut (BEM I) kembali mengadakan kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) ke 53, yang berlokasikan di halaman kampus Tribakti 14/08. Kegiatan diawali dengan Pra-Opak selama dua hari, dimulai pada tangal 14-16 dan dilanjut Opak Pada tanggal 17-21, Pra-Acara berjalan dengan khidmad dengan di buka beberapa panitia dan di sahkan oleh ketua pelaksan pada pukul 06.00 Wib. Menurut Khozin Maulana sebagai Presiden Mahasiswa, “Kegiatan Opak 53 tahun Ini bertemakan, Membumikan Nilai-Nilai Kepesantrenan, Keislaman, dan Keindonesiaan Guna Membentuk Mahasiswa Agamis dan nasionalis, Menurut Rafli Sebagai Koordinator Sekertariat Opak ke 53, “opak ke 53 kali ini terkesan berbeda, dan panitia mengaku kewalahan menghadapi jumblah mahasiswa yang kian membludak, untuk tahun ini jumblah keseluruhan mahasiswa dari tiga fakultas berjumblah 415 mahasaiswa baru yang tercatat mendaftaran diri”, jelasnya. S

Pondasi prasasti negri indonesiaku

gambar dari google oleh: peot Masihkah gagah sang merah putih berkibar? Masihkah ada putra putri pertiwi membelamu? Dengan pancasila sebagai ideology Negriku Ketuhanan yang maha esa sila partamamu! Ketuhanan diklaim satu golongan Adakah kedamaian dalam esa? Adakah kesatuan damai dasar hati Pada kemanusiaan yang adil dan beradab Cerita yang mengandung derita. Sebab penawar kebenaran riuh di cecap kebohongan Beradab pada uang menggadai bumi pertiwi Kian jauh kata adil dan beradab Sebab biadab terpilih pemegang kuasa. Persatuan Indonesia Bersatu pada pedih rasa Meracik empati minuman surgawi hasil bumi pertiwi Ditengah mereka yang kurang nasi dan gizi, Akulah si bangsat berdasi! Kerakyatan yang dipimpin oleh penjilat Kebijakan dibangun guna merampas hak raktat Permusyawaratan membelenggu keadilan penuh manipulasi pemalsuan dan kebodohan Perwakilan terpilih memicu penindasan Keadilan sosial bagi

Pejabat Korupsi Rakyat Bunuh Diri

gambar di ambil dari google. Katanya Negara Indonesia bernusantara Berlandaskan ideology pancasila bunyinya Berbeda-beda tetap satu jua tersirat pada lambangnya Tapi mengapa hujan cacian sana sini tersimak telinga? Sebab beda agama tergusur rata tanah rumahnya Beda suku dan budaya tak mampu menyatu nyatanya? Berceloteh sedikit menyinggung agama dikata menista. Hahha aku bingung dengan keakuan nusantara itu! Aku membaca sejarah bumi pertiwi Dengan Negara ber kepulauan kaya, katanya Dengan ribuan suku dan bahasasa identitasnya Dengan sebutan tanah surga, katanya Tapi mengapa miskin ekonomi rakyatnya? Aku menyaksikan orang-orang (an) hebat dari historisnya Soekarno dengan filsafat serta kata bijaknya Bj Habibie dengan antrian panjang perfilm-an nya Suharto dengan pembengkakan hutang dan pelepasan priport hak inndonesia Jokowi dengan kesederhanaan penuh pencitraan mempu membungkam mulut mata dan telinga!!! Aku melihat sejarah pend

Mahasiswa Terhambat Beraktifitas Karena KTM

oleh: tumpul_peot Seiring majunya perkembangan zaman, menjadikan manusia memiliki pemikiran yang modrn. Perkumpulan antar individu akan bermakna menjadi masyarakat, pada dasarnya masyarakat akan tertata bila berada pada suatu instansi/wadah guna membentuk sosial  yang terintegrasi secara baik, terorganisir pemerintah setempat dengan suatu regulasi yang bertujuan memajukan masyarakat tersebut, wadah itu kini disebut Negara. Konsepasi Negara sudah dikenal sejak zaman yunani kuno, pada zaman itu sudah ada yang menyebut polis atau Negara. Aristoteles dalam bukunya politica, polis berfungsi sebagai tempat tinggal bersama warga Negara dan pemerintahan, sebagai benteng untuk menjaga keamanan dari serangan musuh. Dengan demikian dapat diartikan bahwa masyarakat yang terwadahi dalam suatu Negara adalah masyarakat yang di organisir oleh tatanan pemerintah Negara, serang filosof yang lahir di prancis pada abad 16 yaitu Montesquieu, yang dikenal sebagai seorang penganjur system pemerintahan hi

Rintihan kerinduan

Oleh: Rohimin Gambar dari ukhti faa Ku tadah rindu dalam kalbu Ketika waktu tak beri izin tuk menemu-mu Ketika khayalan tak nyata dan kelabu Maka ku pendam realita itu Bahwa hatiku terkurung dalam kerinduan syahdu. Jangan lagi kau ragu, cintaku! Rindu ini meledak-ledak bagai granat para tentara. Rindu ini bercampur dengan kesedihanku, tak kian muncul reaksi paradoks dalam otak ku Kadang kurenungkan diri ini Entah sampai kapan kau dan aku terus menanti. Diri ini bagai rumus prisma segitiga Yang membutuhkan jumlah keseluruhan panjang sisinya. Sinar mataku kian redup sayu tak bertalu Adakah saatnya tiba untuku, brucap kata… Aku rindu padamu… Hingga kau tahu rindu ini membakarku Rindu ini bertingkah kian tak wajar Sebab merindumu kian tak miliki paradigma Hidup ini kian terasa nyasar, Jangan kau Tanya seberapa besar rindu yang kurasa Sebab simponi nilai-nilai rindu tak dapat terhitung oleh rumus matematika Nilainya tak seperti ipk mahasiswa Dalamnya rumus l

MERAYU PAHIT MEMAYU DUSTA

Melamun sunyi brsanding kopi menulis sajak sedikit memahami menyindir tuhan sadarkan diri? Adalah engkau tak tau diri. Gambar dari google Membela diri terjun dalam jeruji besi adakah engkau tuhan sejati? Keadilan suci kau kotori manusia kecil kau anggap penyamun sejati Penjilat harkat pembohong rakyat penggila harta pendusta cinta merasa bangga akan hina martabat luntur kasih sayang sang penghibur Memecut rakyat bak selimut penghangat kau beri keteduhan hasrat struktur jaminan martabat kepahitan nyata lebih mengikat Kini!!!! Janji kau umbar dengan nafsu birahi setelah kukaji , kau lupa jati diri banyak tahun terasa sayatan perih pahit karna tuhan baru telah bangkit Kau bela pemeras rakyat. Kau angkat martabat sang penghianat kau jadikan wakil rakya dia si keparat. Pantaskah ini si wakil dari rakyat ??? Pencuri buah coklat dua biji kau meja hijaukan kau anggap sapi tak bermanusiawi hukum keadilan kau rekayasa. Seolah kau kaki tanga

LUPA BER NUSANTARA

Oleh: Rohimin Gambar dari google Katanya Negara Indonesia bernusantara Berlandaskan ideology pancasila bunyinya Berbeda-beda tetap satu jua tersirat pada lambangnya Tapi mengapa hujan cacian sana sini tersimak telinga? Sebab beda agama tergusur rata tanah rumahnya Beda suku dan budaya tak mampu menyatu nyatanya? Berceloteh sedikit menyinggung agama dikata menista. Hahha aku bingung dengan keakuan nusantara itu! Aku membaca sejarah bumi pertiwi Dengan Negara ber kepulauan kaya, katanya Dengan ribuan suku dan bahasasa identitasnya Dengan sebutan tanah surga, katanya Tapi mengapa miskin ekonomi rakyatnya? Aku menyaksikan orang-orangan hebat sedari historisnya Soekarno dengan filsafat serta kata-kata bijaknya Bj Habibie dengan antrian panjang perfilm-an nya Suharto dengan pembengkakan hutang dan pelepasan priport hak inndonesia Jokowi dengan kesederhanaan penuh pencitraan mempu membungkam mulut dan mata Aku melihat sejarah pendidikan negriku Dari jenjang SD samp

lirik tanya

Oleh; devi ambar sari Menatap beda matamu yang sempit namun penuh Tanya ???.... Aku tertegun apa yang harus menyaingi, Di satu sisi ku ingin selalu dan untukmu, hanya… Di dua sisi yang lain ku harus menjaga hati menyorot kepada ku… Sungguh ku hanya akan untukmu seorang! Hanya saja dirku sekarang tak menau proses mana yang di awali Aku tak inginkan reda meledak sebab kecewa Aku tak ingin semua terhenti sebab sia-sia… Yang ku ingin semua tetap berjalan sama dan baiik-baik saja. Adalah kau fahami… Ku ingin merekat dengan MU, tanpa goresan sedikitpun. Tanpa ku tinggalkan bekas sejarah angin itu Inginku semua mengalir tenang Tenang…seperti alam yang hanya berisik oleh bisikan angina Berbicara karena senggolan lempeng dasar tanah bumi Dan hanya beradu dendang oleh reaksi makhluk Ku mengungkiri prasa yang ku tak sanggup mengungkap… Meluapkan kisi kesah isi dalam renta serasikan.. Membuktikan.. Ku paparkan.. Bahwa…! Sesungguhnya..! Sang

BESAR HARAPKU

Oleh: Defi Ambar Sari Perkataanmu membuatku berfikir Tentang harus apa aku padamu Memiliki suatu percakappan yang membawaku serius Tentang dirimu yang memandangku dalam, entah tidak Satu kata terima kasih dalam kalbuku Kau berhasil membawaku terjun dalam jurang adalah terjal Sebab membuka kunci emas berlianku Terpampang dan terbawa olehmu Entah itu aku suka ata tidak Jelasku takut akan hanya sebatas angan Aku takut tergores kcewa dalam luka Tak sanggup ku membayangkan sayatan luka .akankah kurasa? Tanyaku dalam angan…… Cukup sudah rasa ini hanya angan !!! Hati berkata lirih… Aku pun ingin menjalani apa yang kau ungkapkan padaku Namun, hati ku tak sanggup Bayangan menerima kenyataan yang tak sejalan Justru takkan bermakna semua kata itu, Sungguh,..!!! Seraya ku tak mampu berdiri tegap. 30-01-18 Kpi Class Iait Tribakti Pp Mahrusiah

Bimbang

Oleh: Devi Ambar Sari   Hidup itu pilihan… Ketika kita berpijak pada poin a, namu terkadang ada suatu hal yang harus menegaskan pilihan akan hal. Apakah aku tetap pada a,.? Ataukah aku berpindah kepada pilihan b, …? Jelasku menemu dengan kesenangan hati dan keingiinan tuk mengambil segala rantai,… Harapku menaruh posisiku pada posisi yang mengarah kebaikanku, Berawal dari sunyi hati yang serasa suntuk Mendengar aransemen kata demi katamu,….justru mengkonstruk fikirku. Ku mencoba menganalisis dengan nalar sadarku, Mesin otak bekerja ,menjalar tertumpu ke seluruh titik saraf organisme. Mendera fikirku,…mendenyut,…. Semakin terasa tekanan darah yang seolah mendidih,. Ku merasa terpecah belah, kontrolku kian tak tau arah. Merdunya suara peluit yang berasap-asap dalam daun telinga Menandakan darah api yang ssiap untuk melaju… Jantung hati usaha meredam Namun,… tak sanggup lagi ku menahan Degub, degub, … degub suara jantung itu Bayangan suara sak

TANGIS PAHLAWAN DI BALIK KUBUR

Rohimin(haromain45) sekolah alam bernaug cinta beribu buih dalan naungan kasih berlabu menggebu menuntut ilmu bercita membangun kehidupan maju sebab kasih adalah cinta dari pejuang demi merdekamu adalah usahamu membangun negeri kotor baju bukan masalah bagimu gugur nyawamu sebab belamu untuk anak cucumu membangun negeri berdkari jadikan jalan pendidikan tapi,........ tangis itu terdengar lantang ditanah airku bumi pertiwi sebab perjuanganmu kini lebur oleh anak cucumu bercita cita membagi damai penuh kasih dan sayang namu kau di suguhi peperangan antar perbedaan dalam negeriku :negeri INDONESIA  sebingkai kaca memandang merdeka  bak berdikari jaya raya  miskin ekonomi justru menjadi fakta si wakil rakyat sibuk bermain sosial medianya cemooh sana sini mencitra diri berambisi membangun negeri  dalih alih adalah kepentingan pribadi pendidikan tak lagi mampu menjadi dasar imani lupa akan historis pejuang bertaruh nyawa

“SLOKI DUA DERITA”

Dari sistem sampai batu di pojokan hati 17.000 rumput kering melambai sapa api Lalu sepasang mata mendelik jemput badai : Menumpahkan tangisnya Berbisik dengan amarahnya Sayang , suaranya raib diterkam birokrasi Masih duduk di antar jembatan emas Dan bendera tetap di bawah tumpukan debu Bahwa 73, baunya hujan mencumbu aspal Urai segala kenang Usai semua kursi usang Lerai sebulat permata kekang Perkenalan pada dirimu Pintu masuk peperanganmu Kepergok macan lapar Hidung risau menepuk nyamuk Dilahap ke perut paus Terkekeh oleh buku dan lilin Menyendiri mengukir family Kayu-kayu berkawan karib kebohongan Bermain bersama jelata Paria bermabuk ria mahkota tahta Berdialog di formal akademisi Ksatria berebut kalut kuasa dan ambisi Bermalam di punggung senyap Manusia bermesra kasyaf Menuju tiada alas Menemumu lepaslah batas 21-10-‘17 : Mangajo Mande Caffee Rohimin rohiminmta@gmail.com