Langsung ke konten utama

MERAYU PAHIT MEMAYU DUSTA


Melamun sunyi brsanding kopi
menulis sajak sedikit memahami
menyindir tuhan sadarkan diri?
Adalah engkau tak tau diri.

Gambar dari google
Membela diri terjun dalam jeruji besi
adakah engkau tuhan sejati?
Keadilan suci kau kotori
manusia kecil kau anggap penyamun sejati




Penjilat harkat pembohong rakyat
penggila harta pendusta cinta
merasa bangga akan hina
martabat luntur kasih sayang sang penghibur

Memecut rakyat bak selimut penghangat
kau beri keteduhan hasrat
struktur jaminan martabat
kepahitan nyata lebih mengikat

Kini!!!!
Janji kau umbar dengan nafsu birahi
setelah kukaji , kau lupa jati diri
banyak tahun terasa sayatan perih pahit
karna tuhan baru telah bangkit
Kau bela pemeras rakyat.
Kau angkat martabat sang penghianat
kau jadikan wakil rakya dia si keparat.
Pantaskah ini si wakil dari rakyat ???

Pencuri buah coklat dua biji kau meja hijaukan
kau anggap sapi tak bermanusiawi
hukum keadilan kau rekayasa.
Seolah kau kaki tangan sang kuasa.
Kepercayaan kami kau nodai
kesadaran kami tak kau hargai
kebutaan martabat berlagak manusia suci
teriakan kami kau balas suara meriam api.

Apa jadinya negeri ini?
Kesehatan gratis kau korupsi.
Biaya pendidikan masuk kantong ptibadi.
Dan lagi orang berpendidikan tak bermanusiawi.
Biaya siswa berprestasi kau makan sendiri!
Ambisi kau anggap kesadaran hati.
Berkoar koar di depan rakyat dengan wajah penuh keyakina.
Seolah datang masa perubahan.


Ironi sekali negeri ini!
Akreditasi sebagai janji
selembar kertas bak harga mati.
Tapi!
Melahirkan sarjana tanpa integritasi.
Maha.-budak izasah.
Lalu.....
Kini publik mulai sadari
kami korban wabah berdasi
adalah menjamur dalam negeri

Manda caffee, Pare
21 okt 2017
00:14 WIB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik Identitas, Demokrasi, dan Mayoritarianisme

Politik identitas adalah fenomena yang semakin sering terjadi dalam konteks kehidupan politik modern. Istilah ini merujuk pada suatu pola perilaku politik yang muncul dari kategori identitas sosial tertentu, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, dan sebagainya. Dalam perspektif sosi ologi modern, politik identitas dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon individu atau kelompok terhadap ketidakadilan yang mereka alami. Namun, dalam konteks sistem demokrasi, politik identitas juga dapat menjadi sebuah tantangan. Hal ini terkait dengan adanya perdebatan mengenai apakah politik identitas dapat menjadi penghalang dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan merata. Sebagai contoh, kelompok minoritas seringkali merasa bahwa kepentingan mereka tidak diwakili dalam sistem politik yang didominasi oleh mayoritas. Hal ini dapat memicu timbulnya gerakan-gerakan politik yang didasarkan pada identitas sosial tertentu. Namun, kritik terhadap sistem demokrasi ti

PAKSA MATI AGRARIA!!!

Oleh: haromain45 gambar dari google Selamat datang di Indonesia Negara kaya dengan alunan Tanah surga katanya. Bumi subur dan makmur bunyinya, Tak kurang akan pangan dongengnya, Namun mengapa buruh buruh mati kelaparan. Tangis miris kian lantang Bumiku adalah subur kian hancur… Dalihmu berbenah ekonomiku janjinya? Namun mengapa pengemis berceceran di tanah airku? Kau hancurkan ladang pangan ku Demi pembaharuaan katanya….. Namun apa salahnya sawah ladangku Tertimbun gedung-gedung dan perumahanmu Sedang kami bernaung di bawah jembatanmu! Lalu …… Dimana keadilan mu… condongmu pada kaum nihilis tak luput akan apatis. Dimana kekeruhan semakin mengkontaminasi ideology Pemerinahan buta adalah kebenaran!!! Ataukah kau tuli tangis rakyatmu? Kau robohkan ruma kami, Kau ganti dengan rupiah namun hanya janji Sebut saja kami penyamun sejati Korba

Pondasi prasasti negri indonesiaku

gambar dari google oleh: peot Masihkah gagah sang merah putih berkibar? Masihkah ada putra putri pertiwi membelamu? Dengan pancasila sebagai ideology Negriku Ketuhanan yang maha esa sila partamamu! Ketuhanan diklaim satu golongan Adakah kedamaian dalam esa? Adakah kesatuan damai dasar hati Pada kemanusiaan yang adil dan beradab Cerita yang mengandung derita. Sebab penawar kebenaran riuh di cecap kebohongan Beradab pada uang menggadai bumi pertiwi Kian jauh kata adil dan beradab Sebab biadab terpilih pemegang kuasa. Persatuan Indonesia Bersatu pada pedih rasa Meracik empati minuman surgawi hasil bumi pertiwi Ditengah mereka yang kurang nasi dan gizi, Akulah si bangsat berdasi! Kerakyatan yang dipimpin oleh penjilat Kebijakan dibangun guna merampas hak raktat Permusyawaratan membelenggu keadilan penuh manipulasi pemalsuan dan kebodohan Perwakilan terpilih memicu penindasan Keadilan sosial bagi