Oleh: Rohimin
Katanya Negara Indonesia bernusantara
Berlandaskan ideology pancasila bunyinya
Berbeda-beda tetap satu jua tersirat pada lambangnya
Tapi mengapa hujan cacian sana sini tersimak telinga?
Sebab beda agama tergusur rata tanah rumahnya
Beda suku dan budaya tak mampu menyatu nyatanya?
Berceloteh sedikit menyinggung agama dikata menista.
Hahha aku bingung dengan keakuan nusantara itu!
Aku membaca sejarah bumi pertiwi
Dengan Negara ber kepulauan kaya, katanya
Dengan ribuan suku dan bahasasa identitasnya
Dengan sebutan tanah surga, katanya
Tapi mengapa miskin ekonomi rakyatnya?
Aku menyaksikan orang-orangan hebat sedari historisnya
Soekarno dengan filsafat serta kata-kata bijaknya
Bj Habibie dengan antrian panjang perfilm-an nya
Suharto dengan pembengkakan hutang dan pelepasan priport hak inndonesia
Jokowi dengan kesederhanaan penuh pencitraan mempu membungkam mulut dan mata
Aku melihat sejarah pendidikan negriku
Dari jenjang SD sampai mengeluarkan prodak sarjana
Pendidikan masih menjadi ajang perlombaan bergengsi
Instituusi-institusi berlabel pendidikan justru menciptakan kaum biadab tak idealis
Adalah tidak ada sang maha akademisi
Aku heran dengan kaum-kaum beragami dalam negri ini
Enam agama berbeda nama
Enam agama bersifat toleransi dan menjunjung tinggi perbedaan
Enam agama meyakini pancasila sebagai landasan Negara
Tapi mengapa di tahun 2017-2018 ada saja agama yang menawarkan diri sebagai ideology Negara?
Hah? PD sekali agama itu, “
Atau ku sebut tukar tambah iman kesannya.
Adalah sebutan pantas baginya “kemaksian intelektual” tepatnya
06-Juni-2018
Martapura Sum-Sel
Gambar dari google |
Katanya Negara Indonesia bernusantara
Berlandaskan ideology pancasila bunyinya
Berbeda-beda tetap satu jua tersirat pada lambangnya
Tapi mengapa hujan cacian sana sini tersimak telinga?
Sebab beda agama tergusur rata tanah rumahnya
Beda suku dan budaya tak mampu menyatu nyatanya?
Berceloteh sedikit menyinggung agama dikata menista.
Hahha aku bingung dengan keakuan nusantara itu!
Aku membaca sejarah bumi pertiwi
Dengan Negara ber kepulauan kaya, katanya
Dengan ribuan suku dan bahasasa identitasnya
Dengan sebutan tanah surga, katanya
Tapi mengapa miskin ekonomi rakyatnya?
Aku menyaksikan orang-orangan hebat sedari historisnya
Soekarno dengan filsafat serta kata-kata bijaknya
Bj Habibie dengan antrian panjang perfilm-an nya
Suharto dengan pembengkakan hutang dan pelepasan priport hak inndonesia
Jokowi dengan kesederhanaan penuh pencitraan mempu membungkam mulut dan mata
Aku melihat sejarah pendidikan negriku
Dari jenjang SD sampai mengeluarkan prodak sarjana
Pendidikan masih menjadi ajang perlombaan bergengsi
Instituusi-institusi berlabel pendidikan justru menciptakan kaum biadab tak idealis
Adalah tidak ada sang maha akademisi
Aku heran dengan kaum-kaum beragami dalam negri ini
Enam agama berbeda nama
Enam agama bersifat toleransi dan menjunjung tinggi perbedaan
Enam agama meyakini pancasila sebagai landasan Negara
Tapi mengapa di tahun 2017-2018 ada saja agama yang menawarkan diri sebagai ideology Negara?
Hah? PD sekali agama itu, “
Atau ku sebut tukar tambah iman kesannya.
Adalah sebutan pantas baginya “kemaksian intelektual” tepatnya
06-Juni-2018
Martapura Sum-Sel
Komentar
Posting Komentar