Oleh :Rohimin
Sebab
merdeka tubuh itu berpindah satu ke lain penjajah
Beralih
patuh pada pojok tak jauh beda tirani pasrah
Bukankah
merdeka pikiran itu absolut nan absah?
Dan
tiada bukan selain pengetahuanlah
Yang
mampu memerdekakan
Membebaskan
dogma doktrin kaprah
Teruntuk
mahasiswa yang berjiwa pembela
Degan
penuh gasagasan dan dahaga, berfikir kritis demi sang raja!
Membela
dengan setulus jiwa, tak pernah takut akan bahaya melanda
Dalam
benak tak terlintas akan rupiah
Ketulusan
selalu jadi utusan
Qalbu
yang suci terdidik dalam diri
Demi
pembaharuan yang terbayang dalam nurani
Berteriak
lantang dengan segerombolan pembela dibawah naungan organisasi
Kita
merindu Mahbub Djunaidi
Sang
pembela berfikir radiks, meski melapuk habis di jeruji besi
Teruntuk
mahasiswa!!!
Keluarlah
dari zona nyaman
Kuatkan
tekad hati melawan kesewenang-wenangan
Tak
ada perih luka pukulan
Saat
ketimpangan membuncah mulailah geram mengerang
Teruntuk mahasiswa!!!
Yang membela
fliedwork berbahaya dengan berani
Jangan lari
guna mimpi kan pasti terrealisasi
Pada
borok peta masalah mediasi publik, berani terjun diri
Menyongsong
tanpa kesenjangan masa depan pertiwi
Teruntuk mahasiswa!!!
Idealisme
kritis jadikanlah imam di dasar diri
Berfikir
kiri tuk pendewsaan dan sadar diri
Bergerak
bijak menenun solusi, telurkan inovasi
Teruntuk mahasiswa!!!
Meramu
menemu jalan temu
Menuju
satu pendirian dalam banyak persoalan semu
Berjiwa
muda bukan sebatas panggung sandiwara
Bukan
tuk kepentingan otoritas fasis semata
Pada
sekalian dirimu yang mewarnai ’65 ’68 juga
Dengan
keberanian aksi yang berapi api
Untuk
merobohkan instalasi institusi
Kuasa
otoriter yang tak pernah kita setujui
Untukmu para aktifis muda!!!
Bukan
lagi berlaku anarkis dan keakuan sebagai aktifis
Bukan
lagi menjatuhkan sebatas kemenangan otoritas fasis
Bukan lagi penseragaman keberagaman dan atau
pengkotak kotaka picis!
Kembali
pada emasnya jembatan
Pada
jalan temu menemu meramu peradaban
Berdikari
bukan Cuma slogan pembangunan
Dengan
kebajikan kebijaksanaan penuh penyamarataan
Kuajak kalian!
Membuka
mata, lapangkan cakrawala kaffah
Menyapu
negeri hunian para bedebah serakah
Yang
sibuk ceramah dan tak mau mengalah
Menjilat
kursi, rakyat sendiri dijajah!
Tak
peduli hidup atau mati su’ul khatimah!
Ingin
ku mendidik (katanya). . ..
Memanusiawikan
manusia(katanya). . ..
Lalu
kenapa tikus berselimut jas dan dasi menjamur di negeri ini?
Pendidikanku
mencerdaskan bangsa (bunyinya). . ..
Tapi
mengapa yang cerdas tak bermanusiawi?
Lantas
kemana pendidikan kita ini memilih?
Alangkah ngerinya negeri ini
Dengan
tak sedikit kisah menjijikannya
Sampai
hampir seabad lamanya
Tak
mampu memberi titik temu akan kotornya negeri ini
Ketika
pendidikan tak mampu lagi jadi batas diri
Bukankah
negeri ini sedang rindu Ki Hajar Dewantara
Kitakah
penerus laskar Seowardi-Seowardi?
Yang
cerdas saja tak mampu mencukupi
Namun
juga bermanusiawi!
Menjunjung
asasi, mengangkat harkat gengsi
Ing
ngarsa sung tuladha
Ing
madya mangun rasya
Tut
wuru handayani
Kuajak kalian Membuka mata!
Perampok
rakyat tidakkah kau hiraukan
Penjarah
kekayaan negara kau iyakan
Pelacur
negara difasilitasi direstu sahkan!!
Bangsa
dikorbankan dasi-dasi pemuja kedudukan
Penghina perbedaan, api jauh dari panggangan
Dimakan
tipu daya materi daripada meminum zam-zam keadilan
...........
Maha
Bukan
lagi pencarian benar salah
Bukan
menyalah dan berkarib teman amarah
Bukan
lagi sekedar turun ke jalan dengan marah
Siswa
Tidak
lagi dikambing hitamkan ijazah.
Al
_azhar camp pare kediri
senin 16 0kt 2017
02:36
wib
Komentar
Posting Komentar